Senin, 15 Juni 2009

Sebuah Motifasi




Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang
berpergian naik pesawat ke Jakarta .
Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur.
Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.

" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.

"Oh... Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore
nengokin anak saya yang ke dua" jawab ibu itu.

" Wouw..... hebat sekali putra ibu" pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung.
Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan
pertanyaannya.

" Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang kedua ya Bu??
Bagaimana dengan kakak-adik adik nya??"

"Oh ya tentu.." si Ibu bercerita :
"Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang ,
yang keempat kerja di Perkebunan di Lampung,
yang kelima menjadi arsitek di Jakarta ,
yang keenam menjadi kepala cabang bank di
Purwokerto,
yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.""

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan
sangat
baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.

"terus bagaimana dengan anak pertama Ibu ??"

Sambil menghela napas panjang, Ibu itu menjawab,
"Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak,
Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar "

Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... sepertinya Ibu agak kecewa ya
dengan anak pertama Ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses
di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani?"

Do you want to know the answer...??? ???

Dengan tersenyum Ibu itu menjawab,
" Ooo... tidak.. tidak begitu Nak....
Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang
membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani"

Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, ( karangan di sadur dari krisna, departemen Gizi, fakultas Kesmas,Universitas Indonesia ), Poltekkes DEPKES yogyakarta, Alumni SKI angkatan 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar