Sabtu, 31 Januari 2009

Dari Inggris, Indonesia… untuk Gaza

PM Turki Recep Tayyip Erdogan dan PM Nuri Al Maliki

Solahudin Al Ayyubi

Presiden Susilo Bambang Yudoyono

Dari Inggris, Indonesia… untuk Gaza

kondisi korban kebiadaban zionis Israel tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sangat mengenaskan, yang syahid maupun yang luka-luka. Tidak pandang bulu, laki-laki ataupun anak-anak dan wanita. Gaza maaati, Gaza terbakar hancur, wahai dunia Islam!

Puluhan meninggal, ratusan luka-luka… terkapar tak berdaya… anak-anak tergeletak mengenaskan… seorang ibu mencari anggota keluarganya di bawah puing-puing bangunan dan asap tebal… bau misiu dan bekas kebakaran mengerikan… pemandangan yang tidak bisa digambarkan dengan kamera sekalipun.

Tercatat, sampai sekarang sudah 350 syuhada’ Gaza dan 1700 luka-luka. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.

Di London, surat kabar-surat kabar memberitakan, pemusnahan secara membabi buta, penggulingan sistematis terhadap pemerintahan yang sah dan penghancuran terhadap Hamas tidak akan bisa dilaksanakan, justeru rakyat Palestina akan semakin mendukung pemerintahan mereka dalam menghadapi kedzaliman Zionis Israel, dan semakin menguatkan perjuangan Hamas.

Di Iran, lebih dari 1100 orang telah mendaftarkan diri menjadi mujahid, relawan siap terjun di Gaza membantu saudara-saudaranya. Pendaftaran itu dibuka melalui internet, sebuah website yang dikelola oleh lembaga Islam. Tokoh revolusi Iran, Ali Humaini kemarin memfatwakan wajib bagi setiap muslim di seluruh belahan dunia untuk membantu muslim Gaza dengan cara apapun. Dan siapa saja yang meninggal dalam rangka itu, ia meraih syahid.

Di Afghanistan, kelompok Thaliban menyerukan agar umat muslim dunia bersatu melawan kebiadaban Israel. Atas nama Partai Islam Afghanistan, Qalbuddin Hikmatyar menengaskan bahwa penyerangan nterhadap kamp tentara Amerika di Kabul Selatan merupakan aksi nyata solidaritas terhdap Gaza yang sedang dibumi hanguskan oleh Israel atas dukungan penuh Amerika.

Di Indonesia, Front Pembela Islam telah membuka pendaftaran relawan mujahid untuk diberangkatkan ke Palestina. Setiap yang sehat dan memiliki komitmen keimanan yang kuat akan kami latih terlebih dahulu di dalam negeri kita untuk selanjutnya kami akan kirim mereka ke Palestina, demikian kata sekjen FPI, Ahmad Shabri Lubis. Serentak unjuk rasa merebak di kota-kota besar Indonesia, dari kelompok mahasiswa, ormas, orpol, dan kelompoka masyarakat lainnya.

Di Arab Saudi, ratusan demonstran dibubarkan paksa oleh aparat keamanan dengan menembakkan peluru karet kepada kerumunan demonstran itu.

Di Mesir, ratusan ribu berunjuk rasa mendesak pemerintahnya untuk mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina dan mendesak membuka perbatasan Gaza-Meser, pintu Rafah. Bahkan Ketua Ikhwanul Muslimin Mesir, Mahdi Akif mendesak Mubarok untuk taubat keapda Allah, atas perilaku pemerintahnya mendukung Israel.

Di Palestina, Hamas menegaskan bahwa penyerbuan biadab ini menjadi pemantik Intifadhah jilid ketiga, sebuah perlawanan massif dari seluruh rakyat Palestina, tanpa terkecuali terhadap Zionis Israel. Intifadhah, sebutan yang menyeramkan bagi tentara dan rakyat Israel. Karena setiap rakyat Palestina menghendaki syahid, justeru setiap tentara dan rakyat Israel menghendaki hidup.

Akan ada lagi manusia-manusia siap meledakkan diri –istisyhad- dan roket-roket Al Qassam yang menghantui tentara dan warga Yahudi. (io/ut)

Disusun Oleh : Dorin Mutoif Waka SKI Periode 2006 Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes depkes yogyakarta

Indonesia di Mata Orang Asing yang Pertama Kali Berkunjung

DR. Yusuf Al-Qaradhawi

Indonesia di Mata Orang Asing yang Pertama Kali Berkunjung

dakwatuna.com - “Ahlu Indonesia thayyibun.” Itulah komentar dari seseorang yang pertama kali berkunjung ke Indonesia. “Indonesia penduduknya ramah, baik hati dan peduli.” Adalah sayyid Ahmad Muhammad, salah seorang peserta Konferensi Internasional untuk Kemanusiaan Palestina yang lahir di Palestina dan sekarang berdomisili di Arab Saudi. Ia mengakui dari berbagai negara yang ia kunjungi, Indonesia negara yang menjadikan dirinya jatuh hati.

“Saya pernah bersahabat dengan orang Indonesia di Arab Saudi, sahabat baik, dan ketika saya berkunjung langsung ke Indonenisa ini, saya tambah yakin bahwa orang Indonesia baik-baik.” urainya.

Menurut dia, tidak hanya orang yang taat beragama –maksudnya muslimah yang berhijab- baik hati, hampir semua orang yang ia temui –secara umum- baik hati.

Perilaku ini tidak dimiliki di banyak negara, termasuk negara Timur Tengah. Masih kata dia, di Timur Tengah, mungkin karena tradisi dan adat di sana, menjadikan mereka keras kepala, muka masam, kasar dan lainnya.

Pengalaman pribadi beliau ketika naik taksi di Jakarta, ternyata sopir taksi minta tambah uang lagi dari kesepakatan semula karena merasa tempat tujuan lebih jauh dari yang diketahuinya. Sang sopir mengadu ke polisi dengan kejadian ini. “Saya layani kemauannya dengan melapor ke polisi. Meskipun saya bisa membayar dua kali lipat. Namun yang menjadi kesan saya adalah, sopir itu tidak marah, mengumpat dan berkeinginan jahat. Justeru mencari penyeleseian dengan cara baik, lewat petugas keamanan.”

Ia lebih terkagum dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia ketika, pada suatu acara jamuan malam, ia melihat langsung sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga dengan semangat, berani dan penuh optimis. Kenapa demikian, ia melihat masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya, dan peran Kementrian Kepemudaan lah yang semestinya memberikan andil besar dalam menyiapkan generasi muda itu. “Kalau menterinya demikian semangat, insya Allah masa depan pemuda akan menjadi lebih baik.” Sambungnya.

Karakter ini menjadi syarat memimpin peradaban dunia. Ya, karekter yang melekat pada suatu masyarakat sebagai jati diri yang tak terpisahkan menjadi syarat inhern kepemimpinan dunia.

Selain Indonesia adalah negara yang secara sumber daya alam dan sumber daya manusianya memiliki syarat untuk memimpin dunia.

Sumber daya alam begitu sangat kaya raya dan tak terhingga wal hamdulillah. Bayangkan jika kepulauan Indonesia ini dipindahkan ke kawasan Eropa, maka ada tiga belas negara yang tertutupi. Dan jika seluruh penduduk Timur Tengah digabung jadi satu, maka jumlahnya masih lebih banyak penduduk Indonenisa. Subhanallah!

Kalau di Timur Tengah mereka punya kekayaan minyak, kita mempunyai minyak dan hasil bumi lainnya, namun mereka tidak mempunyai lautan dan hutan, yang kekayaannya sangat melimpah. Begitu juga dengan Eropa atau Amerika, kita punya segalanya, yang mereka tidak miliki.

Indonesia patut percaya diri untuk maju dan memimpin dunia, dengan izin Allah swt. Percaya diri dan sikap berani mengambil peran penting dalam percaturan dunia, terutama Dunia Islam inilah yang dinantikan. Dinantikan banyak negara-negara Islam.

Terlepas dari problematika internal bangsa Indonensia yang pelik dalam banyak hal, namun dengan kesungguhan umat muslim di Indonesia untuk mengambil peran penting dalam percaturan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka biidznillah mimpi bangsa ini bisa terlaksana dan harapan Dunia Islam akan menjelma menjadi nyata.

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Ar Ra’du:11

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Al A’raf:96. Allahu A’lam (ut)

Kecintaan DR. Yusuf Al-Qaradhawi Untuk Umat Islam Indonesia

Untuk yang keenam kalinya Ulama besar, Syaikh DR. Yusuf Al-Qaradhawi yang juga Ketua Ulama Islam Internasional berkunjung ke Indonesia. Bumi Allah yang selalu dicintainya, dirindukannya, dan harapan besar beliau akan peranan Indonesia yang lebih besar dalam percaturan umat dunia. Berikut wujud kecintaan beliau terhadap umat Islam Indonesia yang dituangkan dalam nasihat yang disampaikan di Masjid Istiqlal pada hari Jum’at, 12 Januari 2007, yang diterjemahkan oleh Ust. H.M. Anis Matta:

Salam penghormatan dan kedamaian Islam dari pribadi saya, dari saudara-saudara Islam di Qatar dan saudara-saudara Islam dari seluruh negeri Arab. As-salamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Setiap kali saya berkunjung ke Indonesia, selalu saya dapati bahwa Indonesia selalu makin baik dari pada sebelumnya. Saya mendapati fakta bahwa Indonesia selalu lebih baik dari pada hari-hari sebelumnya. Ini adalah negeri yang paling saya cintai, negeri yang menempati hati saya, dan karena itu saya selalu berdoa agar negeri Indonesia ini atas izin Allah swt akan memainkan peran yang lebih penting dari pada sebelumnya.

Pada kunjungan saya terakhir, saat masa Presiden Habibie, saya menyaksikan langsung fenomena kebangkitan dan semangat kembali kepada Islam, dan fakta yang saya saksikan sekarang ini jauh lebih baik dari saat itu insya Allah.

Bangga Menjadi Muslim

Sesungguhnya Allah memberikan kepada kita nikmat yang luar biasa dan karunia yang tak terhitung jumlahnya. “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, pasti kamu tidak sanggup menghitungnya.” (An-Nahl: 18)

Di antara nikmat yang tidak terhitung itu adalah ni’matul wujud atau nikmat kehidupan. Bahwa kita dijadikan salah satu makhluk-Nya yang hidup di alam raya ini. Kehidupan ini memberikan kepada kita hak-hak yang lain setelah Allah swt memberikan eksistensi kita dalam kehidupan.

Karunia kedua, ni’matul insan, fakta bahwa kita adalah manusia yang ditetapkan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk lainnya. Karunia ketiga, ni’matul aql atau karunia akal. Allah swt memberi kepada kita kemampuan membaca dan menulis, kemampuan untuk menjelaskan, kekuatan untuk memahami fenomena di alam raya ini.

Lain dari pada itu, ada karunia yang jauh lebih besar. Adalah ni’matul hidayah ilal Islam, karunia petunjuk menjadi seorang muslim. Inilah nikmat yang paling mulia. Dan ini tidak Allah berikan kepada semua manusia, melainkan hanya kepada kita. Karena itu nikmat ini haruslah kita syukuri. Inilah jalan satu-satunya yang Allah berikan kepada kita agar kita mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.

“Jika kamu mensyukuri nikmat-Ku, pasti akan Aku tambah. Tapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, ketahuilah bahwa adzab-Ku pasti pedih.” (Ibrahim: 7)

Mensyukuri nikmat hidayah Islam itu dengan beberapa cara. Pertama, syukuri nikmat ini dengan menumbuhkan perasaan bahwa kita bangga dan mulia dengan beragama Islam. Kita harus merasa bangga, percaya diri bahwa kita adalah orang Islam. Katakan kepada semua orang dengan penuh kebanggaan, ”Saya adalah orang Islam. Saya adalah umat tauhid. Saya adalah umat Al-Qur’an. Saya adalah umat Muhammad saw.”

Dahulu para sahabat sangat bangga menjadi muslim. Mereka mengatakan, ”Ayahku adalah Islam. Tiada lagi selain Islam. Apabila orang bangga dengan suku mereka, tapi aku bangga nasabku adalah Islam. Suatu ketika Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu ditanya, ”Keturunan siapa Kamu?” Salman yang membanggakan keislamannya, tidak mengatakan dirinya keturunan Persia, tapi ia mengatakan dengan lantang, ”Saya putera Islam.” inilah sebabnya Rasulullah saw mendeklarasikan bahwa, ”Salman adalah bagian dari keluarga kami –ahlul bait-, bagian dari keluarga Muhammad saw.”

Kita harus bangga bahwa kita adalah muslim. Karena faktanya bahwa Islam itu diturunkan sebagai misi dimana Muhammad saw sebagai Rasulnya, juga diturunkan ke muka bumi dengan tujuan menyebarkan kasih sayang. Karena itu kita haruslah bangga, karena kitalah yang dinanti-nanti oleh umat manusia. Kita rahmat bagi alam semesta ini. Kita bagaikan air yang dirindukan oleh orang yang haus dahaga. Kita adalah makanan yang sedang dimimpikan oleh orang yang lapar.

Fakta lain, kiat harus bangga menjadi muslim, adalah bahwa kita mempunyai kitab suci. Al-Qur’an sendiri telah menjamin bahwa kitab ini tidak mungkin ternodai. Tidak satu huruf atau titik pun yang akan merubah kesucian Al-Qur’an yang sudah pasti di pelihara oleh Allah. Karena itu kebenaran Al-Qur’an akan tetap abadi. Al-Qur’an yang ada di Indonesia adalah Al-Qur’an yang ada dan dibaca oleh saudara-saudara kita di muka bumi lain. Al-Qur’an yang dicetak di Indonesia, Arab Saudi, Mesir adalah Al-Qur’an yang dicetak di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita mempunyai alasan yang sangat kuat bahwa kitalah pihak yang paling berhak menyampaikan kebenaran dari Allah kepada seluruh umat manusia.

Kita adalah rahmat untuk seluruh umat manusia. Rahmat bagi yang jauh dan dekat. Rahmat dalam keadaan damai dan keadaan perang. Rahmat untuk muslimin dan muslimat. Rahmat untuk manusia dan binatang. Rahmat untuk muslim dan non-muslim. Karena Rasulullah saw dalam peri hidupnya memiliki sikap kasih sayang. Demikianlah Allah swt memuliakan kita dengan Al-Qur’an dan Rasul-Nya.

Cobalah perhatikan, pernah dalam suatu pertempuran Rasulullah saw menyaksikan ada seorang perempuan yang ikut terbunuh. Lalu beliau mengatakan kepada para sahabatnya, ”Tidak mungkin perempuan ini ikut berperang sehingga ia tidak layak di bunuh.” Demikian rahmat Islam dalam peperangan. Rasulullah saw melarang umatnya untuk membunuh perempuan, anak-anak, orang tua, para pendeta, merusak tempat ibadah, memotong mohon. Perang adalah perkara yang sangat dibenci dalam Islam meskipun perang itu sebagai kenyataan yang dipaksakan dalam kehidupan. Itulah sebabnya Islam menjelaskan bahwa kita adalah rahmat untuk manusia sekalipun kita berperang.

Tidak ada manusia yang mencintai perang. Tidak ada manusia yang senang dengan pertumpahan darah. Oleh karena itu, ketika Rasulullah saw ada kesempatan untuk membunuh lawan-lawannya dalam peristiwa Fathu Makkah, tapi itu tidak pernah dilakukan oleh beliau. Ketika seluruh orang Quraisy berkumpul di sekeliling masjidil Haram sebagai pihak yang kalah, Rasulullah saw bertanya kepada mereka, ”Apa yang kalian duga yang akan saya lakukan kepada kalian?” orang-orang Quraisy itu tertunduk dengan mengatakan, ”Kami menduga engkau pasti akan melakukan sesuatu yang baik bagi kami karena engkau adalah saudara kami yang mulia,” Kemudian Rasulullah saw mengatakan kepada mereka, ”idzhabu faantum thulaqa’. Hari ini tidak ada dendam. Hari ini kalian bebas semuanya. Pergilah semuanya, kalian bebas.”

Lihatlah bagaimana Rasulullah memperlihatkan kasih sayang, ketulusan dan kecintaannya. Bandingkan dengan karikatur yang digambarkan oleh orang-orang Denmark tentang Rasulullah dengan kartun yang menggambarkan Rasulullah dikelilingi perempuan sambil menghunus pedang. Itu sangat berlawanan dengan kemuliaan dan kasih sayang Rasulullah saw. Karena ternyata fakta sejarah menunjukkan Rasulullah saw justru mampu memunculkan rasa kasih sayang hingga dalam situasi beliau mampu melakukan apa saja terhadap musuh-musuhnya.

Bila kewajiban kita adalah mensyukuri nikmat Islam, maka kita harus bangga dengan Islam, dan itu artinya kita harus istiqamah dan konsisten dengan ajaran Islam. Tidak cukup dengan kata-kata bahwa kita adalah muslim, tapi kita harus mengamalkan apa yang diajarkan oleh Islam. Islam harus mewarnai kehidupan kita, dalam cara berpikir, bersikap, merasa, dan dalam seluruh gaya hidup kita semuanya. Islam sebagai pengarah tunggal dalam kehidupan kita semua.

Solidaritas Islam

Setelah kita mensyukuri nikmat Allah, bahwa kita sebagai muslim, yaitu dengan mengamalkan Islam dengan penuh konsisten, saya ingin agar setiap muslim menumbuhkan dan memiliki solidaritas dengan sesama Muslim yang lain. Bukan hanya untuk sesama muslim yang berada di Indonesia tapi juga bagi seluruh saudara-saudara muslim di seluruh muka bumi. Seorang muslim tidak boleh hidup untuk dirinya sendiri sehingga tidak peduli dengan kehidupan saudara-saudaranya kaum muslimin yang lain. Tapi setiap muslim ketika melakukan shalat, ia mengatakan, ”Iyyaka na’budu waiyyaka nastai’in..” Kepada-Mu lah kami menyembah dan kepada-Mu lah kami meminta pertolongan..”

Mengapa ayat Al-Qur’an menggunakan lafazh “kami” dalam ayat tersebut, karena kita tidaklah sendiri melainkan kita adalah satu kelompok besar manusia, kita adalah satu umat. Begitu juga Allah swt tidak menyeru dengan menggunakan lafazh “Yaa ayyyuhal mukmin, wahai orang beriman, melainkan dengan panggilan, “Yaa ayyuhal ladzina amanu, wahai orang-orang yang beriman, yakni dengan menggunakan lafadz jamak yang berarti banyak.

Oleh karena itu kaum Muslimin harus hidup bahu membahu. Yang kuat mengayomi yang lemah. Yang kaya membantu yang miskin. Kita adalah umat yang satu, yang saling membantu. Ukhuwah adalah pelajaran Islam yang paling penting. Ukhuwahlah yang bisa membangkitkan dan menyatukan umat saat ini. Sebab meskipun kita memiliki jumlah umat yang besar dan jumlah harta yang banyak, tetapi ketika kita menyaksikan ukhuwah itu hilang, maka kita menjadi kelompok paling lemah di antara kelompok umat manusia.

Rasulullah saw mengilustrasikan seorang muslim dengan muslim lainnya ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan. Dalam hadits yang lain, Rasulullah saw menjelaskan dengan merapatkan jari jemari dari dua tangannya sebagai visualisasi kedekatan, kekerabatan dan kekuatan satu sama lain dalam tubuh umat ini. Bahkan dalam kesempatan yang lain, beliau mengatakan muslim satu dengan muslim yang lain ibarat satu tubuh, dimana jika satu organ tubuh sakit, maka yang lainnya akan merasakan sakit pula. Hanya dengan inilah umat Islam menjadi kuat di mata umat lainnya. Maka apa yang membuat saudara-saudara kita menangis di tempat lain, itu pun seharusnya membuat kita menangis di sini, meskipun kita tidak bersama dengan mereka. Bila saudara kita di belahan bumi lainnya mendapatkan kesenangan dan tertawa gembira, itu juga yang membuat kita tertawa bahagia di sini.

Dalam sebuah syair disebutkan, ”Sesungguhnya musibah menyatukan kita,” Dan saat sekarang ini kita menyaksikan begitu berat kondisi saudara-saudara kita di berbagai belahan bumi Allah swt. Lihatlah bagaimana kondisi saudara-saudara kita di Palestina, Afghanistan, Irak, Somalia, dan berbagai tempat lainnya. Umat Islam sekarang melewati fase krisis yang sangat berat, melebihi krisis yang pernah dilewatinya dalam sejarah. Begitu banyak jiwa melayang di sana, begitu banyak darah yang mengalir di negeri-negeri itu.

Di Palestina, mereka menyulut api fitnah untuk memecah barisan perlawanan kaum muslimin terhadap penjajah Zionis Israel. Mereka ingin pecah perang saudara, antara sesama anak bangsa Palestina. Saya katakan, tidak boleh, haram, terlarang saling membunuh sesama saudara. Begitu juga di Irak, api fitnah berkobar-kobar antara pengikut Sunni dan Syiah. Padahal sebelumnya mereka bisa hidup berdampingan. Saya berulang kali mengatakan dalam khutbah saya, dilarang saling bunuh sesama umat Islam. Saya katakan kepada saudara-saudara di Palestina, antara Hamas dan Fatah, bahwa mereka tidak boleh menumpahkan darah satu orang pun dari rakyat Palestina. Saya juga katakan kepada saudara-saudara warga Syiah di Irak, karena merekalah yang lebih bertanggung jawab atas apa yang kini terjadi di sana. Itu karena mereka memiliki kekuatan yang lebih besar, memiliki referensi agama yang kuat, dimana bila mereka katakan, ”Hentikan pembunuhan atas Muslim Sunni…” maka pertumpahan darah pun bisa berhenti.

Saudara-saudara muslim di Indonesia mempunyai kewajiban untuk memainkan peran lebih besar untuk mendinginkan konflik di dunia Islam. Itu yang saya sampaikan saat saya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Indonesia negeri muslim terbesar di dunia. Indonesia tidak memiliki masalah dengan negara-negara Islam lainnya. Oleh karena itu, jika Indonesia memainkan perannya, itu akan lebih mudah didengar dan diikuti. Indonesia mempunyai kesempatan dan kekuatan untuk bertindak sebagai mediator dalam masalah konflik di berbagai negeri Islam.

Alangkah perlunya kita saat ini untuk peran-peran itu, sehingga kita bisa menyatukan langkah dan arah ke depan. Hanya dengan persatuan seperti ini lah kita bisa menjadi kuat sebagai sebuah umat. Dan hanya dengan persatuan inilah kita bisa mengembalikan izzul Islam wal muslimin. Allahu a’lam

Disusun Oleh : Dorin Mutoif Waka SKI Periode 2006 Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes depkes yogyakarta

Jubir Hamas Berkunjung Ke Indonesia


DR.Sami Abu Zuhri

Jubir Hamas Berkunjung Ke Indonesia

Jakarta, Merupakan suatu prestasi, sekaligus sebuah tantangan bagi bangsa Indonesia bisa menghadirkan tokoh saksi mata perjuangan dan perlawanan bangsa Palestina melawan penjajah Zionis Israel. Adalah Dr. Sami Abu Zuhri, Juru Bicara resmi Hamas, sekaligus sebagai Penasehat Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya.

Beliau diundang resmi ke Indonesia oleh DPR-RI yang tergabung dalam Kaukus Parlemen Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina, yang sedang mengadakan kegiatan “Pekan Peduli Palestina”, 19-23 Januari 2009 di gedung Nusantara, komplek DRR-RI.

Berikut kami sampaikan hasil orasi beliau yang direkam oleh Tim Dakwatuna.com, dengan berbagai editan:

Saudaraku sekalian,

Pertama-tama kami ucapkan banyak terima kasih kepada bangsa Indonesia, baik Pemerintah dan rakyatnya yang mendukung penuh perjuangan kemerdekaan Palestina, dengan beragam cara. Dukungan ini sangat, sangat berarti bagi perjuangan kami. Bahwa apa yang terjadi di Indonesia dengan beragam bentuk dukungan ini, dilihat oleh bangsa Palestina khususnya, dunia Arab bahkan dunia internasional. Kami bertambah kuat dalam perjuangan, karena kami tidaklah sendirian.

Selanjutnya, bahwa target agresi Zionis Israel di Jalur Gaza dalam waktu tiga pekan lalu adalah ingin menumpas gerakan perlawanan Palestina yang dipelopori oleh Hamas, Harakah Muqawwamah Islamiyyah. Dengan segala cara, termasuk menggunakan senjata kimia yang dilarang oleh konvensi internasional sekalipun. Cara ini digunakan setelah meraka gagal menghentikan gerakan perlawan dengan cara yang sistematis, yaitu blokade selama dua tahun terhadap Gaza dan otomatis pintu-pintu perbatasan tidak pernah dibuka. Nyaris selama masa blokade ini Jalur Gaza seakan-akan tiada kehidupan lagi.

Zionis Israel dalam agresi 22 hari itu mengunakan pesawat perang, sekitar 60 jet tempur Israel beroperasi, padahal pesawat tempur ini tidak digunakan kecuali dalam perang besar dengan nengara besar. Israel mengunakan mesin perang itu untuk membunuh rakyat sipil, yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan orang tua. Dengan cara ini mereka mengira bisa memaksa Hamas dan rakyat Gaza tunduk. Tapi Hamas dan pejuang Palestina mengadakan perlawanan yang sangat sengit dan terus bertahan.

Selanjutnya Israel melakukan serangan darat dengan terus melakukan bombardir udara, mereka menghancurkan masjid, rumah sakit, ambulan, tempat tinggal warga sipil, dan menghancurkan semuanya. Ada keluarga yang dikumpulkan di satu rumah lalu rumah itu dibombardir, 30 orang meninggal.

Mereka juga menggunakan senjata terlarang, bom fosfor putih. Kami mendapatkan jenazah yang tak tersisa kecuali tulangnya saja. Mereka menganggap bahwa dengan demikian Gaza akan menyerah. Tapi yang terjadi kebalikannya. Meskipun banyak yang terbunuh, dibom, diblokade, Gaza tetap tegar. Dan rasa sakit itu tak menyebabkan mereka menyerah.

Dalam setiap perang, warga sipil biasa lari dari medan perang, tapi tidak demikian di Gaza. Warga Gaza justru datang dan ada di medan perang, bertahan.
Para pejuang terus berperang, sementara warga Gaza tidak lari dari medan perang, mereka menolak untuk pergi dari rumah mereka. Sehingga ada tank Israel yang memaksa mereka untuk keluar dari rumah.

Sementara itu, perlawanan terus melakukan pembalasan dengan roket. Roket-roket Al Qassam diluncurkan semakin jauh jarak tempuhnya, lebih dari 50 km. Israel sesumbar ingin menghentikan roket Hamas. Tapi ternyata roket Hamas justeru memiliki kekuatan yang lebih jauh dan mampu memukul daerah Israel. Menyebabkan warga Israel trauma.
Israel mengakui kehebatan perlawanan pejuang Palestina. Mereka mengakui gagal masuk ke Gaza. Dan tidak mampu masuk kecuali daerah perkebunan.

Pejuang Hamas berperang tidak menggunakan senjata material semata, senjata ampuh mereka adalah mati syahid. Mereka para pemuda yang cinta mati di jalan Allah. Karena itu, mereka layak mendapat kemenangan. Pasukan Israel pengecut dan penakut. Dalam peperangan terbuka, mereka mengakui kehebatan pejuang Palestina. Dan akhirnya mundur dari Gaza tanpa syarat. Hamas menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Saya katakan kepada mereka, bahwa perang atas Gaza sudah gagal total dan Hamas menang! Bukan hanya pejuang yang cinta mati syahid, tapi semua warga di Gaza mencintai mati syahid. Kita bukan tidak menghargai hidup, tapi ketika kita harus berhadapan dengan musuh, kita siap menghadapi musuh untuk mati syahid. Anak-anak Palestina, para pemuda, perempuan Palestina.

Sejak hari pertama perang, telah gugur salah satu warga, ketika ditanyakan ke keluarganya ia menjawab: “Alhamdulillah, sekarang saya mempunyai saudara di akhirat.”

Warga Gaza mencintai mati syahid. Karena itu, kemenangan layak atas mereka. Gaza layak untuk teguh. Kalian melihat gambar, lihat bagaimana korban akibat perang. Apa yang terjadi di Gaza sangat mengerikan dari perang yang terjadi di tempat mana pun, tapi Gaza tetap tidak menyerah.

Israel menganggap Gaza seperti sebuah Negara besar. Padahal luasnya hanya 315 km. Seperti salah satu kampung di Jakarta. Meski demikian, dunia tidak bisa tenang melihat Gaza. Gaza menjadi tema di seluruh media massa, pembicaraan para politisi. Meskipun Gaza mengalami kerugian, dan penderitaan. Tapi karena Gaza tetap teguh, karena Gaza beriman, karena Gaza negeri perlawanan, karena Gaza dalah Hamas maka mereka mendapat penghargaan seperti itu. Perang atas Gaza adalah karena Gaza adalah negeri perlawanan. Gaza juga negeri di mana penduduknya beriman. Dalam dua bulan terakhir penduduk Gaza 5000 orang hafizh Quran, jumlah ini melebihi jumlah orang yang hafal Al Quran di negara-negara Islam.

Karena itulah kami bangga dengan Gaza. Gaza menjadi model umat. Mereka tidak menginginkan adanya negeri seperti Gaza. Mereka ingin negeri ini setidaknya kompromi dengan AS. Tapi di Gaza tumbuh gerakan Islam, para mujahid. Dunia menyaksikan bagaimana pejuang Hamas dan warga Gaza selalu shalat di masjid, dan dekat dengan masjid. Mereka menerapkan ajaran Islam di setiap sendi kehidupan. Inilah yang membuat gelisah musuh musuh Islam.

Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya sangat dekat dengat rakyatnya, beliau menjadi imam shalat di masjid-masjid. Di hari Jum’at, di bulan Ramadhan, di hari Idul Fitri. Beliau hadir di tengah rakyatnya ketika ada musibah, atau ketika sedang bersuka cita. Ini adalah fenomena yang tidak disukai oleh musuh umat. Karena musuh umat biasanya hanya melihat umat shalat Jum’at atau shalat Idul Fitri. Yang terjadi di Gaza tidak terjadi di tempat lain. Dan inilah yang juga tidak diinginkan musuh umat. Karena itu, wajar bila mereka melakukan perang. Perang yang dilakukan adalah perang untuk menghabisi seluruh Gaza. Tapi hasilnya justru mereka yang mundur, dan Gaza tetap teguh seperti sedia kala. Mereka ingin Gaza menyerah, mengibarkan bendera putih, tapi Hamas tidak menyerah dan takkan menyerah dan takkan mengibarkan bendera putih Insya Allah. Allahu Akbar walillahil hamd!.

Hamas adalah gerakan perlawanan dan selamanya akan seperti itu. Meski ada yang terbunuh dari kami, perlawanan akan terus berlanjut karena Palestina adalah negara terjajah, Gaza hanya awal kemenangan, dan bukan terakhir. Kemenangan Gaza akan terus dipelihara dan dilakukan perlawanan sampai Palestina merdeka. Masjidil Aqsha, kiblat pertama kaum muslimin bebas dari Israel.

Mereka mengatakan ingin Hamas tidak memiliki senjata. Kami katakan, kami akan tetap mendapatkan senjata, dari bawah tanah dan dari bawahnya lagi. Takkan ada yang bisa menghalangi senjata dari kami. Lakukan apa yang kalian mau, tapi perlawananan akan terus ada, Hamas akan tetap hidup dan perlawanan akan terus berlanjut.

Saudaraku,

Penjajah sudah pergi dari Gaza. Akan tetapi saat ini warga Gaza masih menderita dua hal:

Pertama, perbatasan yang saat ini sudah akan ditutup kembali.
Kedua, rekonstruksi Gaza yang sudah hancur. Di mana ada ratusan ribu warga hidup di jalan-jalan karena tak memiliki rumah. Hamas di masa mendatang akan memberikan tempat tinggal untuk mereka dalam beberapa bulan. Dan Gaza harus tetap dibangun kembali. Mereka telah menghancurkan sekolah taman kanak- kanak, dan ribuan rumah. Sekarang kami akan membangun lebih banyak dari yang dihancurkan.

Ada konspirasi besar dan terus menerus untuk menghancurkan Hamas. Israel tak mau perlawanan. Mereka ingin kami mengakui Israel, mengikuti keinginannya. Tapi Hamas tetap lantang:

“Takkan ada pengakuan yang kalian inginkan. Hamas takkan mengakui Israel dan takkan mundur dari memperjuangkan bangsa Palestina.”
Apa yang kami sampaikan bukan hanya kata-kata, tapi kenyataan sebenarnya.

Israel telah membunuh pimpinan Hamas. Dalam perang ini, gugur syahid dua orang pemimpin Hamas, Nizar Rayyan dan Said Shiyam, Menteri Dalam Negeri Palestina. Karena itu, Hamas berada di garis terdepan. Kami tidak menjadikan rakyat menjadi korban di depan dan kami bersembunyi. Sebelumnya Hamas telah mempersembahkan Syaikh Ahmad Yasin, DR. Abdul Aziz Ar Rantisi. Mereka mengatakan darah Ahmad Yasin sama harganya dengan darah anak-anak palestina. Dan akhirnya Syaikh Yasin bertemu Allah sebagai syahid.

Ikhwah sekalian,

Gaza adalah permulaan. Dan akan ada peperangan-peperangan lain. Kami tahu ada perbedaan antara satu peperangan dengan peperangan yang lain. Tapi kami tegaskan rakyat kami akan tetap teguh. Kami akan terus menghadapi penjajah Israel. Negara-negara Arab bagian dari yang menghimpit perlawanan dan tak ingin Hamas. Mereka memberi kesempatan pada Isrel untuk membunuh rakyat Palestina.
Kalian mendengarkan juga bagaimana pernyataan Mahmud Abbas yang mengatakan bahwa Hamas membunuh warga sipil. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, ada seorang presiden yang menghina perlawanan kemerdekaan negerinya. Mahmud Abbas pada akhirnya akan menerima bahwa perlawanan akan terus berlanjut.

Sekarang, Hamas di Kairo terus melakukan komunikasi dengan pihak Mesir untuk berusaha membuka perbatasan dan mencabut blockade. Kalian hendaknya terus melanjutkan aksi aksi dukungan kalian, solidaritas untuk Gaza. Karena selama perbatasan belum dibuka, selama blockade tidak dicabut, berarti perang masih berlanjut.

Karenanya suara Indonesia harus terus lantang menentang Israel, menentang blockade atas Gaza. Kami, akan terus melanjutkan peperangan sebagai peran kami. Gaza seluruhnya akan menjadi Negara mujahidin. Dan tidak akan ada yang bisa mengalahkan Gaza bagaimanapun. Mereka mungkin membunuh nyawa, tapi tak mungkin membunuh semangat, membunuh cinta pada Palestina, membunuh cinta pada Islam dan membunuh cinta pada Al Aqsha. Karena itulah mereka tetap teguh berjuang.

Di Gaza antara rakyat dan para pemimpin atau para menteri sama saja. Ismail Haniya PM Palestina, sebelum menjadi pemimpin hidup di kamp pengungsi. Sekarang setalah menjadi PM ia baru hidup di rumah. Dan ia tak berbeda dengan warga lain. Tidak ada kompetisi, persaingan, perubahan gaya hidup, kecuali ia sama seperti dulu. Karena itu, Hamas tidak menganggp dirinya pemerintah. Tapi Hamas menganggap pelayan bagi penduduk Gaza. Inilah jawaban kenapa masyarakat Palestina cinta pada Hamas? Kenapa warga berhimpun dengan Hamas? Ini bukan sekedar kata-kata tapi telah kami buktikan dalam kehidupan kami.
Ketika gerakan ini melakukan upaya untuk menghimpun dana untuk rakyat Palestina, ketika Hamas menginginkan barisan yang kuat untuk membela rakyat Palestina, inilah yang menyebabkan warga Palestina mencintai Hamas.

Perang Gaza menegaskan bahwa Hamas tetap teguh dan akan terus melanjutkan perang untuk meraih kemerdekaan dan untuk mencabut blockade. Gaza adalah kelahiran baru bagi umat ini. Sebelumnya, Gaza tidak dikenal publik, Gaza tidak diketahui dunia. Sekarang, semua orang tahu Gaza dan mendukung Hamas. Mereka ingin Hamas terbunuh di Gaza, tapi Alhamdulillah, sekarang Hamas ada di Indonesia dan di seluruh Negara di dunia. Hamas sebelumnya terpenjara di Gaza, sekarang mereka ada di hati setiap orang.

Bahkan juga di Eropa, banyak orang Eropa dan bahkan juga di AS, yang kini mendukung Hamas. Israel telah gagal. Sebelum perang, ada orang yang tertipu dengan Isrel. Tapi perang ini, telah membuktikan kegagalan moral pasukan Israel. Image Israel sangat buruk, pelaku kejahatan perang, tak mempunyai itikad perdamaian. Ini artinya, perang atas Gaza telah gagal dari keinginan Israel. Sekarang, kami katakan:

“Telah ada kenyataan baru. Tak hanya di Gaza tapi di seluruh dunia. Manusia memberikan dukungan kepada perlawanan dan Gaza. Mereka tersebar di seluruh dunia. Para pemuda, ingin pergi ke Gaza untuk berperang. Ini adalah semangat baru, ruh baru, yang tidak ada sebelum.”

Karena itu, kami akan menguatkan perlawanan untuk kemerdekaan Palestina, memelihara kemuliaan umat Islam. Perang Gaza, kami katakan peperangan kemenangan. Karena meski kami hancur, tapi umat tidak hancur. Dunia menganggap Gaza sebagai tempat kebangkitan. Dan Alhamdulillah Gaza menang, dan ini kemenangan semua umat Islam. Karenanya, masa depan Gaza tidak dalam kondisi berbahaya. Justru Israel yang berbahaya setelah peperangan ini.

Saudaraku,

Masalah Palestina harus terus didukung. Dan teruslah menjelaskan masalah ini ke seluruh masyarakat. Agar masalah Palestina menjadi masalah prioritas yang harus segera diselesaikan.
Jika Gaza telah mengorbankan darah, kalian juga telah mengorbankan dukungan dan aksi solidaritas untuk kami.

Penutup, kami katakan bahwa Hamas dalam kondisi baik, sangat baik biidznillah. Dan kami sudah semakin mendekati kemenangan. Jumlah pejuang yang syuhada lebih sedikit dari jumlah tentara Israel yang terbunuh. Kami, yakin sebelum dan sesudah perang, bahwa kami akan terus melakukan perlawanan dan menghadapi semua ancaman Israel. Jika Israel didukung AS. Maka Kalian lebih utama mendukung Hamas dan Palestina.

Ada dua kubu di dunia, kubu mendukung Hamas, dan kubu mendukung AS dan Israel. Hamas di Gaza, di negeri yang kecil, tapi Hamas telah menjadi sebuah Negara yang pengaruhnya begitu luas. Gaza yang kecil menjadi besar dalam pengaruhnya. Warga Gaza memang menderita tapi mereka merasa mulia dan bangga karena mereka telah berhasil mengusir Israel. Karena mereka bisa mentantang AS yang mengaku sebagai pemimpin dunia. Hamas mengatakan tidak! Hamas takkan tunduk dan takkan hilang semangat.

Saya tutup, dengan ucapan bahwa kami akan terus melakukan perlawanan, kami akan terus melakukan pembuatan senjata, kami terus akan melakukan latihan untuk para mujahidin, dan kami akan terus melakukan perang sampai Palestina merdeka.
Kalian, warga Indonesia, kami tahu kalian ingin pergi ke Gaza. Tapi kondisi tak memungkinkan. Kelak akan datang waktunya. Dan semua umat muslim akan bisa bebas datang ke Palestina sama-sama berperang melawan Israel.

Kami mengharap dukungan, penyampian informasi, dan pembentukan opini tentang perjuangan kemerdekaan Palestina. Inilah yang paling penting dilakukan saat ini. Kami ingin juga bertemu kalian, tak hanya bertemu di sini, tapi juga di masjidil Aqsha, insya Allah. Allahu Akbar walillahil hamd!. (ut)

Disusun Oleh : Dorin Mutoif SKI Periode 2006 Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes depkes yogyakarta

Israel Kuasai Penuh Al “Aqsha

President Mahmoud Ahmadinejad of Iran


Israel Kuasai Penuh Al “Aqsha

Al-Quds – Infopalestina: Wakil ketua gerakan Islam di wilayah Palestina 1948, Syaikh Kamal Al-Khatib mengingatkan bahwa aktifitas yahudisasi terhadap kota Al-Quds dan masjid Al-Aqsha semakin gencar dan target yahudisasi itu dipercepat. Setiap hari ditemukan bukti yahudisasi itu. Bukti-bukti itu sangat terencana dan terukur dan bukan secara tiba-tiba.

A-Khatib menambahkan, pihak Palestina yang berunding dengan Israel yang menegaskan bahwa rencana yahudisasi itu sebagai sesuatu yang tiba-tiba dan tidak ada rencana adalah pernyataan yang menunjukkan mereka bodoh dengan politik Israel.

Dalam pernyataannya kepada QudsPress bahwa politik Israel sudah sangat tegas bekerja untuk mempercepat yahudisasi Al-Quds. sayangnya, banyak pihak di Palestina bodoh dengan apa yang sesungguhnya terjadi di Al-Quds.

Syaikh Al-Khatib menegaskan bahwa sejak konferensi Annapolis November tahun silam, penjajah Israel membangun sedikitnya 9000 unit tempat tinggal di sekitar Al-Quds. Artinya, Israel memiliki dua wajah, di meja perundingan dan di lapangan.

Ia menambahkan bahwa kebanyakan unit bangunan tinggal itu berada di perkampungan Ras Amod, Salwan (100 meter dari tembok utara masjid Al-Aqsha). Pembangunan ini sebagai langkah menegaskan kehadiran yahudi. Pemerintah daerah Israel di Al-Quds menegaskan pekan lalu bahwa mereka merencanakan pembangunan jembatan di kampung Magharibah yang sudah pasti akan menyebabkan peninggalan Islam Ustmaniyah dan lain-lain akan hancur.

Ia menambahkan bahwa, kita sekarang di depan realitas baru dimana daerah sekitar masjid Al-Aqsha dan wilayah di dekatnya sedang diubah secara mendasar. Ditambah lagi penggalian di bawah masjid Al-Aqsha.

Al-Khatib mengisyaratkan bahwa Israel tidak akan berbeda dengan penjajah sebelumnya dari kaum Salib dan Roma atau lainnya. Israel akan hilang sebagaimana penjajah lainnya juga hilang. Namun penjajah ini sebelum hilang akan melakukan perusakan yang sangat besar dalam dunia realita, sejarah, dan wajah Al-Quds terutama masjid Al-Aqsha.

Sayangnya, justru pemerintah Otoritas Palestina menerima pembangunan 9000 unit bangunan tinggal di sekitar Al-Quds dan ditambah lagi warga yahudi yang kini bisa masuk masjid Al-Aqsha di tempat paling dalam, di mushala Marwani.

Soal statemen Mendagri Israel Evi Dakhter belakangan ini bahwa tidak benar masjid Al-Aqsha dalam bahaya bukanlah statemen baru. Sebelumnya Menhan Israel Ehud Barack juga mengatakan demikian, juga presiden Israel Simon Perez dan lain-lain. Namun buktinya di lapangan adalah memang terjadi ancaman terhadap masjid Al-Aqsha bahkan tingkat bahaya itu sangat tinggi dan mengancam di setiap sisi. (bn-bsyr)

Temuan Ilmuwan Muslim Indonesia Di Gunakan Oleh Nasa

Ilmuwan Indonesia menciptakan pemindai empat dimensi pertama di dunia. Laboratoriumnya hanya ruko sederhana. Sangat diperlukan untuk industri perminyakan. Teknologi tersebut adalah teknologi ECVT (electrical capacitance volume tomography). ECVT adalah sistem pemindai berbasis medan listrik statis yang mampu menghasilkan citra obyek volumetrik dan real time (seketika). Pada dasarnya, teknologi ECVT adalah teknologi scanning atau fotokopi yang bisa melihat secara real time dan 3 dimensi gerak bahan di dalam boiler, reaktor industri, pipa, dsb, meskipun bertekanan dan bersuhu tinggi. Teknologi ECVT bisa diterapkan di berbagai bidang mulai dari bidang industri, kedokteran, pertambangan, proses kimia, body scan untuk keperluan security, pencitraan aktifitas di dalam gunung berapi atau semburan lumpur panas, dll.

Teknologi tersebut kini dipakai oleh Badan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA). “Guna penerapan pada pemindaian obyek dielektrika pada saat misi antariksanya,” demikian tulis editorial jurnal Industrial and Engineering Chemistry Research edisi Januari 2009, yang diterbitkan oleh American Chemical Society. NASA, dalam jurnalnya yang dipublikasikan di Measurement Science and Technology yang terbit di Inggris, menyatakan telah memanfaatkan teknologi ECVT untuk memindai keberadaan air di permukaan luar pelapis sistem pelindung panas pada dinding pesawat ulang-aliknya. Teknologi ECVT mampu menghasilkan citra volumetrik dan real time dari konsentrasi air yang terakumulasi pada dinding luar pesawat ulang-alik.

Adalah Dr. Warsito yang menemukan dan mengembangkan teknologi ECVT ini. Ilmuwan muslim dari Indonesia ini juga sebagai pemilik paten ECVT yang didaftarkan di dokumen paten AS. Dr. Warsito meraih gelar pendidikan S1 s.d S3 di Shizuoka University, Jepang. Dia adalah Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) dan Ketua Dewan Penasehat Institute for Science and Technology Studies (Istecs). Pernah meraih penghargaan Tokoh Muda Indonesia (Gatra, 2003) dan meraih penghargaan Yang Mengubah Indonesia (Tempo, 2006). Dr. Warsito mengembangkan teknologi ECVT di Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs), sebuah laboratorium pada ruang berukuran 5 x 8 meter di sebuah ruko berlantai dua di Tangerang. CTECH boleh saja disebut laboratorium “kelas ruko”, tapi karya yang dihasilkannya sungguh “berkualitas ekspor”. Betapa tidak, CTECH di bawah pimpinan Warsito berhasil menciptakan alat pemindai empat dimensi (4D) pertama di dunia. Karyanya itu diluncurkan pertama kali di Koffolt Laboratories, Department of Chemical and Biomolecular Engineering, Ohio State University, Columbus, Ohio, Amerika Serikat, November lalu.

Bangsa Indonesia harus bangga dengan temuan yang bisa diaplikasikan langsung secara luas di dunia industri ini. Temuan atas teknologi pencitraan secara 3 dimensi sempat menjadi headlines di media electronik maupun cetak yang menyangkut sains dan teknologi di seluruh dunia belum lama ini. Berita yang pertama kali dirilis oleh Ohio State Research News pada tanggal 27 Maret 2006 itu kemudian dikutip oleh ScienceDaily (AS), Scenta (Inggris), Chemical Online, Electronics Weekly dan hampir seluruh media pemberitaan iptek di segala bidang dari energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nano-teknologi dan antariksa di seluruh dunia. (gtr/kt-uw/bi-mbu/hdn)

Disusun Oleh : Dorin Mutoif Waka SKI Periode 2006, Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes depkes yogyakarta

Israel hancur 50 tahun lagi

Aiman Al Zawahri


Israel hancur 50 tahun lagi

Dalam peringatan 60 prahara Palestina 15 Mei lalu, TV Aljazeera melansir prediksi seorang kolumnis Mesir Al-Qadir Abdul Wahab Masiri bahwa Israel akan hancur 50 tahun lagi. Prediksi tidak boleh dilewatkan apalagi keluar dari salah satu referensi dalam kajian zionisme. Dr. Masiri memiliki buku ensiklopedia "Yahudi, Agama Yahudi, dan Zionisme" terdiri dari 8 jilid. Sebuah karya yang ia telurkan selama seperempat abad. Artinya, studinya terhadap realitas sejarah adalah analisis kuat bukan emosional.

Dr. Masiri menampik prediksinya terkait dengan pesimisme atau optimisme. Ia sendiri mengaku telah membaca data statistic dan hakikat yang tentang entitas ini secara obyektif. Ia juga menambahkan bahwa para analis Israel sendiri tidak menampik kekhawatiran ini. Sehingga jumlah tulisan soal akhir umur Israel menjemukan.

Berikut adalah sejumlah indikasi umum yang membuat analis politik setujua dengan prediksi hancurnya Israel 50 tahun lagi:

Pertama, sebagai entitas koloni – kanker di tubuh dunia Arab – Israel kehilangan kemampuannya untuk melakukan asimilasi dengan bangsa di kawasan timur tengah. Sebab Israel sebagai ciptaan Barat dan kepanjangan kepentingan dan politik mereka di Timteng. Studi Dr. Masiri menyebut Israel sebagai "negara pegawai" sebab ia hanya menjalankan tugasnya sesuai dengan penciptanya. Menurut Masiri Yahudi bukanlah sebuah bangsa yang satu tapi "jamaah yahudi".

Ini tampak dalam kontradiksi pendirian kelembahaan negara Israel. Di sisi negara Israel didasarkan pada gagasan zionis untuk mendirikan negara nasional bagi bangsa Yahudi, namun di sisi lain Yahudi sendiri terdiri dari bangsa-bangsa dan suku yang memiliki budaya, etnis, bahasa, tradisi berbeda dan hanya disatukan oleh agama Yahudi yang bertentangan dengan referensi "sekularisme Israel".

Kedua, dalam artikel "mempebanyak keturuanan sebagai senjata paling baik" di harian Al-Wathan edisi 2662, 13 Januari 2008, Israel mengalami masalah timpang secara demografi melawan pertumbuhan warga Arab di wilayah jajahan 1948. hal ini akan menimbulkan rasialisme terhadap warga Israel dari keturunan Arab dan terhadap warga Palestina. Israel seperti akan berubah dengan nasib Afrika Selatan pada masa rasialisme Aparthid. Pada akhirnya legalitas Israel akan tercerabut dan mereka akan dimusuhi. Fenomena ini sudah muncul secara menginternasional. Meski dukungan terhadap Yahudi di Amerika begitu kuat, mayoritas negara dunia tidak sebaris dalam hal ini. Apalagi jika strategi politik Arab menyerukan solusi satu negara dan bukan dua negara dalam menyelesaikan masalah konflik Palestina Israel.

Ketiga, dunia internasional semakin sadar tentang apa yang terjadi di Timteng. Ini artinya tekanan masyarakat internasional terhadap pemerintah-pemerintahan mereka akan semakin kuat agar memiliki politik tegas terhadap Israel. Di Israel sendiri mulai ada sejumlah organisasi swasta mendukung aksi anti Israel dan melakukan aksi internasional melawan cara-cara Israel menghancurkan rumah warga Palestina dan pengusiran mereka. Dengan berangsurnya kemajuan ekonomi Negara-negara Timteng, perimbangan dan bargaining perdagangan dengan sejumlah Negara akan mulai memaksa Negara lain untuk mendukung kepentingan Arab. Secara otomatis Israel akan tercekik.

Keempat, menurunnya eksodus Yahudi ke Israel dan naiknya eksodus arus balik dari Israel. Sejak 1990, sekitar 1 juta Yahudi Rusia eksodus ke Israel. Tapi, setelah kondisi Rusia membaik, mereka balik ke Negara mereka sebagai tinggal di Israel tidak lebih baik. Dari tahun 2001 hingga 2003, 50 ribu Yahudi Rusia kembali ke Negara mereka. Ditambah pemuda-pemuda Yahudi yang hengkang dari Israel ke Barat untuk mencari pekerjaan. Ini merupakan problem social krusial di Israel.

Kelima, menurunnya jumlah militer Israel sebab jumlah kelompok usia tua militer Israel semakin tinggi. Di samping naiknya jumlah kelompok yahudi ekstrim "harayadam" yang menolak bergabung dalam militer Israel. Tahun 2020 prosentase mereka menapai 20 persen dari warga Israel. Perang yang dilakukan Israel akan menimbulkan kerugian nyawa yang tidak terkira. Sementara bangsa Arab bisa bertahan dalam kondisi seperti ini.

Keenam, Israel mengalami masalah social dan politik internal yang krusial. Perpecahan antara Yahudi Timur (Safardem) dan Yahudi Barat (Eskanza) akan terus berlanjut. Safardem tidak mendapatkann pembagian yang adil dari sisi ekonomi dan sosial. Padahal prosentase kelahiran mereka sangat tinggi ditambah migran Rusia dan Etiopia yang miskin. Kelompok Safardem adala mayoritas di Israel dibanding kelompok Eskanza yang mendapatkan bagian melimpah di bidang sosial, ekonomi dan penguasa politik. Penguasa dari kelompok minoritas terhadap mayoritas ditambah kebencian dan rasialisme antara kedua kelompok ini sangat krusial. Bahkan dalam banyak kasus keduanya menolak saling menikah.

Di sisi lain, kelas terpelajar sekuler dari Barat mereka eksodus balik. Sehingga di Israel hanya akan tersisa kelompok akstrim dalam politik dan agama. Perseteruan dua kelompok ini sangat panas sebab satu sama lain mengkafirkan.

Ekstrimis dan fanatisme kelompok di Israel akan makan dirinya sendiri. Ini barangkali yang digambar dalam Al-Quran "kalian kira mereka berkumpul tapi hati mereka terpecah". Hari ini terorisme internal Israel menjadi ancaman terbesar bagi kehancuran negara mereka.

Penulis sering mengatakan kajian kita terhadap Yahudi dan Israel bersifat emosional. Politik yang diambil kemudian bersifat emosional bukan berdasarkan logika yang sadar terhadap hakikat realitas. Studi rasional terhadap realitas Israel akan membuka ufuk dan harapan kita dalam menyikapi dan menghadapi Israel dengan cara lebihh strategis dan efektif dari apa yang kita lakukan hari ini.

Jika Israel nanti akan hilang dan hancur, apakah dunia Arab akan bisa bekerja sama dengan baik atau akan berperang satu sama lain? Israel cepat atau lambat pasti akan hancur. Tapi apa yang akan kita lakukan setelah itu?

Jadikan pertanyaan ini semacam teka-teki matematika. Sebab masalah bertahan atau hancurnya Israel, selama ini kita kehilangan kebiasaan kita untuk berteka-teki semacam ini.

Disusun Oleh : Dorin Mutoif Waka SKI Periode 2006 Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes depkes yogyakarta